Jumat, 14 November 2014

Hujan



Hujan.
Kalian tahu mengapa aku menyukai  “hujan” ?
Mungkin alasan utamanya karena aku dilahirkan disebuah kota yang memiliki cuaca dingin. Di kota tempat tinggalku sekarang adalah kota yang memiliki cuaca berlawanan dengan kota tempat kelahiranku dan satu-satunya hal bisa membuat kota ini dingin adalah dengan hujan.
Ya, kalau bukan dengan hujan lalu dengan apa? lihat saja, kota ini sudah seperti gurun. Panas!

Tapi saat ini sedang musim penghujan, entah mengapa aku selalu merasa damai dan tenang.
Melihat dedaunan jatuh ketika angin menerpanya.
Merasakan setiap hembusan angin yang menyentuh kulit hingga menembus pakaian.
Melihat langit mendung karena terselimuti buntalan awan kelabu diatas sana.
Merasakan dinginnya angin dipipiku.
Hingga akhirnya air itu jatuh dari sela-sela awan dan mendarat halus ditanah.
Saat tetesan air jatuh ketanah dan menimbulkan aroma tanah yang basah, itu menenangkan. Menghirup aroma tanah basah karenanya, bisa membuat seluruh organ tubuhku seperti hidup kembali. Seperti ada sesuatu yang mengisi kekosongan disana lalu tubuhku dengan sendirinya merespon positif. Seperti ada sesuatu yang hilang dan kembali. Semangat!
Dia temanku. Ya! Hujan adalah temanku.
Aku suka ketika melihat orang-orang berjalan dalam balutan jaket dan sweater tebal mereka, bercakap-cakap lalu akhirnya tersenyum dan tertawa satu sama lain dari bawah warna-warni payung mereka masing-masing.
Melihat orang-orang berjalan cepat menerobos hujan sambil memeluk erat-erat tas mereka karena takut isinya basah tanpa mempedulikan baju dan kepala mereka yang mulai kebasahan, melihat para pengendara sepeda motor menutupi tubuh mereka dengan berbagai warna jas hujan, melihat sekumpulan anak laki-laki berlarian disatu tempat yang luas sambil tertawa ditengah derasnya hujan sampai burungpun ikut beterbangan kesana-sini, mendengar suara katak yang saling beradu ditengah derasnya suara hujan, dan mendengar nyanyian jangkrik ketika hujan reda. Mereka sedang menyambut hujan. Bumipun sedang menyambutnya. Dan itu menyenangkan.

Kalian tahu? cuaca dingin bisa membuat otak dan hati selalu sejuk, beda dengan cuaca panas yang terkadang membuat otak ataupun hati selalu ingin meluapkan emosi disana-sini. Mungkin.
Hey ada yang bilang hujan itu satu hal yang romantis. Kenapa? Wah sepertinya kalian memang belum menyadarinya haha.
Biasanya para remaja memanfaatkannya sebaik mungkin. Ada yang jalan berduaan dalam satu payung, ada yang hujan-hujanan dengan kekasihnya karena tidak membawa payung, ada yang lelakinya mengorbankan jaketnya agar kekasihnya tidak terlalu kebasahan, bahkan ada yang rela menunggu sampai hujan reda dengan kekasihnya. Tapi tunggu dulu! Aku berkata seperti itu bukan berarti aku pernah melakukan itu semua saat hujan dengan seorang lelaki. Tidak! Aku belum pernah walaupun aku ingin merasakan bagaimana rasanya hujan-hujanan dengan seorang lelaki yang aku suka tapi sepertinya itu mustahil hahaha.

Oh dan satu lagi, dari berbagai survei orang-orang mengatakan bahwa hujan itu penyebab sakit. Itu mungkin tapi aku tidak percaya.
Beberapa persen adanya penyakit itu timbul dari sugesti dan ketika mereka mempercayai sugesti itu ya mereka pasti akan dengan mudah terserang penyakit karena hujan. Tapi harap dicatat! Hingga saat ini entah sudah berapa kali aku sengaja hujan-hujanan aku tidak pernah sekalipun sakit karena hujan. Sungguh.
Aku percaya hujan tidak akan membuatku sakit, karena apa? karena dia temanku. Bukankah teman tidak akan pernah menyakiti temannya sendiri?.

Lalu tanpa sadar, hujanpun mengingatkanku pada lelaki itu. seorang lelaki yang pernah dan masih mengisi ruang dihatiku. Lelaki yang pergi dua tahun lalu. Lelaki yang bisa membuat hujan adalah kenangan indah. Lelaki yang membuat hujan menjadi cerita. Dia pangeran hujanku ..


4 komentar: