Hujan.
Kalian
tahu mengapa aku menyukai “hujan” ?
Mungkin
alasan utamanya karena aku dilahirkan disebuah kota yang memiliki cuaca dingin.
Di kota tempat tinggalku sekarang adalah kota yang memiliki cuaca berlawanan
dengan kota tempat kelahiranku dan satu-satunya hal bisa membuat kota ini
dingin adalah dengan hujan.
Ya,
kalau bukan dengan hujan lalu dengan apa? lihat saja, kota ini sudah seperti
gurun. Panas!
Tapi
saat ini sedang musim penghujan, entah mengapa aku selalu merasa damai dan
tenang.
Melihat
dedaunan jatuh ketika angin menerpanya.
Merasakan
setiap hembusan angin yang menyentuh kulit hingga menembus pakaian.
Melihat
langit mendung karena terselimuti buntalan awan kelabu diatas sana.
Merasakan
dinginnya angin dipipiku.
Hingga
akhirnya air itu jatuh dari sela-sela awan dan mendarat halus ditanah.
Saat
tetesan air jatuh ketanah dan menimbulkan aroma tanah yang basah, itu
menenangkan. Menghirup aroma tanah basah karenanya, bisa membuat seluruh organ
tubuhku seperti hidup kembali. Seperti ada sesuatu yang mengisi kekosongan
disana lalu tubuhku dengan sendirinya merespon positif. Seperti ada sesuatu
yang hilang dan kembali. Semangat!
Dia
temanku. Ya! Hujan adalah temanku.
Aku
suka ketika melihat orang-orang berjalan dalam balutan jaket dan sweater tebal
mereka, bercakap-cakap lalu akhirnya tersenyum dan tertawa satu sama lain dari
bawah warna-warni payung mereka masing-masing.
Melihat
orang-orang berjalan cepat menerobos hujan sambil memeluk erat-erat tas mereka
karena takut isinya basah tanpa mempedulikan baju dan kepala mereka yang mulai
kebasahan, melihat para pengendara sepeda motor menutupi tubuh mereka dengan
berbagai warna jas hujan, melihat sekumpulan anak laki-laki berlarian disatu tempat yang
luas sambil tertawa ditengah derasnya hujan sampai burungpun ikut beterbangan
kesana-sini, mendengar suara katak yang saling beradu ditengah derasnya suara hujan, dan mendengar nyanyian jangkrik ketika hujan reda. Mereka sedang menyambut hujan. Bumipun sedang menyambutnya. Dan
itu menyenangkan.
Kalian
tahu? cuaca dingin bisa membuat otak dan hati selalu sejuk, beda dengan cuaca
panas yang terkadang membuat otak ataupun hati selalu ingin meluapkan emosi
disana-sini. Mungkin.
Hey
ada yang bilang hujan itu satu hal yang romantis. Kenapa? Wah sepertinya kalian
memang belum menyadarinya haha.
Biasanya
para remaja memanfaatkannya sebaik mungkin. Ada yang jalan berduaan dalam satu
payung, ada yang hujan-hujanan dengan kekasihnya karena tidak membawa payung, ada
yang lelakinya mengorbankan jaketnya agar kekasihnya tidak terlalu kebasahan, bahkan
ada yang rela menunggu sampai hujan reda dengan kekasihnya. Tapi tunggu dulu!
Aku berkata seperti itu bukan berarti aku pernah melakukan itu semua saat hujan
dengan seorang lelaki. Tidak! Aku belum pernah walaupun aku ingin merasakan
bagaimana rasanya hujan-hujanan dengan seorang lelaki yang aku suka tapi
sepertinya itu mustahil hahaha.
Oh
dan satu lagi, dari berbagai survei orang-orang mengatakan bahwa hujan itu
penyebab sakit. Itu mungkin tapi aku tidak percaya.
Beberapa
persen adanya penyakit itu timbul dari sugesti dan ketika mereka mempercayai
sugesti itu ya mereka pasti akan dengan mudah terserang penyakit karena hujan.
Tapi harap dicatat! Hingga saat ini entah sudah berapa kali aku sengaja
hujan-hujanan aku tidak pernah sekalipun sakit karena hujan. Sungguh.
Aku
percaya hujan tidak akan membuatku sakit, karena apa? karena dia temanku. Bukankah
teman tidak akan pernah menyakiti temannya sendiri?.
Lalu
tanpa sadar, hujanpun mengingatkanku pada lelaki itu. seorang lelaki yang
pernah dan masih mengisi ruang dihatiku. Lelaki yang pergi dua tahun lalu.
Lelaki yang bisa membuat hujan adalah kenangan indah. Lelaki yang membuat hujan
menjadi cerita. Dia pangeran hujanku ..